Masjid Kalimantan Baru merupakan sumbangsih saran kami kepada negara berupa desain masjid nasional ibukota baru Indonesia yang ada di daerah Penajam, Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur.
Masjid yang memiliki luas bangunan utama 1 hektar ini diharapkan mampu menampung sekitar 16.000 jamah, pada 5 selasar kurang lebih bisa menampung jamaah 500 sebanyak dan pada pelataran masjid dapat menampung 30.000 jamaah sehingga keseluruhan kapasitas Masjid Kalimantan Baru adalah 46.500 jamaah. Struktur utama dari Masjid Kalimantan Baru adalah gabungan antara baja dan beton baik pada bagnunan utama, menara dan pagar masjid.
Selain ada unsur desain modern di bagian kubah bangunan utama, Masjid Kalimantan Baru mengangkat desain klasik dan unsur kebudayaan lokal asli Kalimantan yaitu suku banjar dan suku dayak sehinnga membuat masjid ini diharapkan akan menjadi ikon baru Indonesia dimasa mendatang.
Desain modern pada Masjid Kalimantan Baru tampak pada kubah bangunan utama berupa full kaca. Selain terkesan modern, desain kubah full kaca ini memiliki nilai keindahan yang menarik karena dari dalam masjid dapat melihat pemandangan langit yang indah disiang hari. Dengan penggunaan kaca khusus maka memiliki dampak positif terhadap lingkungan dimana membuat sinar matahari tetap bisa masuk kedalam ruangan namun rasa panasnya terpantul keluar. Dengan begitu penggunaan atap kubah kaca ini juga bersesuaian dengan pencanangan pemerintah untuk mendesain bangunan yang berbasis green building karena pada siang hari akan minim bahkan tidak perlu penggunaan penerangan sama sekali. Dengan konsep yang terbuka dengan bukaan yang sangat lebar pada enam sisi bangunan utama sehingga membuat udara bebas keluar masuk ruangan utama masjid yang diharapkan dapar mengurangi bahkan tanpa penggunaan AC(Air Conditioner) didalam ruangan masjid. Desain modern juga terlihat di bagian pelataran masjid dengan dipasangnya payung-payung raksasa untuk menaungi jamaah yang berada diluar bangunan utama.
Desain klasik pada Masjid Kalimantan Baru dapat dilihat pada pagar dan 3 pintu gerbang yang ada di tengah dan disamping kanan dan kiri. Pada sisi depan ruang imam juga dibuat kolam dengan meletakkan bola batu alam dengan kaligrafi bertuliskan Lafazh “ALLAH” membuat suasana klasik semakin terasa.
Unsur budaya lokal berupa atap sirap pada selasar yang terbuat dari kayu besi (ulin) yang di adopsi dari atap rumah adat banjar. Selain itu, terdapat pula “Tatah Kandang Rasi” yang merupakan sebutan pagar pada rumah adat banjar di masukkan di bagian pagar dak pada tempat berwudhu pria dan wanita. Terdapat juga hiasan “Tatah Atas Lolongkang” dengan motif daun jaruju dan bunga tanjung yang terletak pada balok bangunan Menara dan tempat wudhu. Ukiran khas “Tameng Dayak” ada di bagian dinding menara.
Atap full kubah besar pada Masjid Kalimantan Baru tidak hanya memiliki keindahan saja, akan tapi memiliki tujuan utama utama yaitu untuk meminimalisir penggunaan kolom pada bangunan masjid agar tidak memutus shaff ketika sholat berjamaah sedang berlangsung.
“The New Kalimantan Mosque” is our contribution and advice to our
beloved country in the form of The Design of National Mosque in the New Capital City of Indonesia,
Penajam, Paser Utara, East Kalimantan Province.
It has main building area approximately 1 hectare and expected to accommodate approximately
16.000 worshippers. This mosque also has 5 hallways expected to accommodate approximately 500
worshippers and in the mosque’s courts expected to accommodate about 30.000 worshippers, so that
this mosque has capacity up to 46.500 worshippers. This main structure of The New Kalimantan
Mosque is the combination of steel and concrete at the main building, tower and fence.
Besides there is modern design element on the dome of the main building, The New Kalimantan
Mosque shows the classic design and the elements of original local culture of Kalimantan, which are
Banjar and Dayak Tribes. Therefore, this mosque is expected will become the new icon of Indonesia in
the following years.
The modern design of The New Kalimantan Mosque shows the fully glass form for the dome of the
main building. Besides having the modern impression, the fully glass design on the dome has an
attractive value of the inside of the mosque by seeing a sky view in the daylight. By using the special
glass, it keeps the sunlight into the main room and keeps the heat outside of the room. Another
advantage of using this fully glass design is accordance with the government’s plan for the building
based on green building designs as it will minimize the lighting room in the daylight or even it does
not need any lights at all. The modern design is also showed in the mosque’s outdoor area by using
large umbrellas to protect the worshippers from the heat by the outside of the main building.
The classic design of The New Kalimantan Mosque can be seen on the fence and 3 main gates which
are placed on the front side, left side and right side. On the front side of Imam’s room (leader of the
praying) also has a pool with the ball shaped stone and put the “ALLAH”’s name or also known as
“Kaligrafi” on that stone which makes the entire room looks classic.
The wood which originally from local culture element also known in Bahasa as “Sirap” at the hallway
made by the ironwood or also known as “Ulin” in Bahasa, adopted by the roof of the Banjar
Traditional House. Furthermore, it has also “Tatah Kandang Rasi” which is a nickname for the fence on
the Banjar Traditional House placed on the inside part of the fence which is the place for the
worshippers to take the ablution waterflow before praying. It has “Tatah Atas Lolongkang” decoration
with the jaruju leaf motif and cape flower or known as “Bunga Tanjung” in Bahasa, which placed on
the towers beam and the ablution waterflow. And it also has The Dayak Carvings which placed on the
wall side of the tower.
The great dome on the New Kalimantan Mosque is not only having a precious value, but it also hasthe main aim that is not using columns in the center of the mosque building.